Materi

[Materi][twocolumns]

Penggunaan Huruf Kapital - Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

komunitas fiksi kudus


Penggunaan Huruf Kapital

El-Eyra


Ejaan yang Disempurnakan, atau sekarang lebih dikenal dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Di sini nan bahasnya yang penting-penting saja (bukan berarti yang lain nggak penting) tapi lebih ke pemahaman saya yang menjadi prioritas saat menulis cerita maupun artikel.

Banyak yang menganggap EBI sepele, padahal itu komponen yang sangat penting di dunia literasi. Editor novel, artikel, atau apa pun di media pasti menjadikan EBI sebagai patokan utama kerapian karya. Tak jarang mereka 'membuang' naskah tanpa membaca tuntas karena EBI yang belepotan. Untuk itu mari kita belajar bersama. Kali ini bahasan pertama adalah huruf kapital.

Apa itu huruf kapital? Huruf kapital adalah huruf besar. Ada beberapa unsur kenapa kita harus memakai huruf kapital.

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.  Misalnya:

Apa maksudnya?
Dia membaca buku.
Kita harus bekerja keras.

2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya:

Amir Hamzah
Jenderal Kancil
Dewa Pedang
Alessandro Volta
Mujair

3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan  langsung.  Misalnya:

Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
“Mereka berhasil meraih medali emas,” katanya. 

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata  nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan  kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

Islam
Alquran
Kristen
Allah akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.

5. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik  yang mengikuti nama orang. Misalnya:

Haji Agus Salim
Nabi Ibrahim
Doktor Mohammad Hatta
Agung Permana, Sarjana Hukum
Irwansyah, Magister Humaniora
   
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama  gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta  nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai sebagai sapaan. Misalnya:

Selamat datang, Yang Mulia.
Semoga berbahagia, Sultan.
Terima kasih, Kiai.
Selamat pagi, Dokter.

6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama  jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang  dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama ins-  tansi, atau nama tempat. Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik
Profesor Supomo
Gubernur Papua Barat 

7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya:

bangsa Indonesia
suku Dani
bahasa Bali

Catatan:
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai  sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan  huruf awal kapital. 

Misalnya:

pengindonesiaan kata asing keinggris-inggrisan kejawa-jawaan

8. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya:

tahun Hijriah
tarikh Masehi
bulan Agustus bulan Maulid   hari Jumat hari Galungan   hari Lebaran hari Natal

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya:

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Catatan:
Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis dengan huruf kapital.  Misalnya:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geogra .   Misalnya:

Jakarta
Pulau Miangas
Bukit Barisan
Dataran Tinggi Dieng 

1) Huruf pertama nama geogra yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya:  

berlayar ke teluk 
menyeberangi selat
mandi di sungai
berenang di danau

(2) Huruf pertama nama diri geogra yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya:

jeruk bali (Citrus maxima)

Nama yang disertai nama geogra dan merupakan  nama jenis dapat dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya. Misalnya:

Kita mengenal pelbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, dan gula anggur.
Kunci nggris, kunci tolak, dan kunci ring mempunyai fungsi yang berbeda.

Contoh berikut bukan nama jenis.

Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan batik Madura.

10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau dokumen,  kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya:

Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata  (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah  dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari,  dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.   Misalnya:

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain  ke Roma.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.

13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik,  dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya:

Surat Saudara telah kami terima dengan baik. “Hai, Kutu Buku, sedang membaca apa?”
“Bu, saya sudah melaporkan hal ini kepada Bapak.”

Catatan:
(1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan. Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita. Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

(2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya: 

Sudahkah Anda tahu?


* Sumber: Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

No comments:

Kegiatan

[Kegiatan][bleft]

Karya Kami

[Karya Kami][bleft]

Galeri

[Galeri][twocolumns]